EFEKTIVITAS INISIASI MENYUSU DI EFEKTIVITAS INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH PADA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK SEHATI MEDAN
INISIASI MENYUSU DINI
DOI:
https://doi.org/10.35890/jkdh.v9i1.144Keywords:
Inisiasi Menyusu Dini, Perubahan Suhu Tubuh, Bayi Baru LahirAbstract
Bayi baru lahir 30 menit pertama dapat mengalami penurunan suhu tubuh 3-40C. Pada ruangan dengan suhu 20-250C suhu tubuh bayi turun sekitar 0,30C per menit. Kemampuan bayi yang belum sempurna dalam memproduksi panas sangat rentan untuk mengalami hipotermi. Inisiasi menyusu dini berpengaruh pada suhu tubuh bayi baru lahir, karena kehilangan panas pada bayi empat kali lebih besar dari pada orang dewasa. Inisiasi menyusu dini juga dapat menyelamatkan 22 persen dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas inisiasi menyusu dini terhadap perubahan suhu tubuh pada bayi baru lahir di klinik Sehati Medan
Desain penelitian ini menggunakan quasi ekperimen dengan pendekatan prestest dan posttest. Metode pengambilan sampel dengan cara accidental sampling. Data dikumpulkan dengan cara observasi, dan dianalisis menunakan uji wilcoxon secara komputerisasi dengan tingkat kemaknaan P-Sign < 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir 90% bayi baru lahir sebelum dilakukan inisiasi menyusu dini mengalami penurunan suhu tubuh dan sesudah dilakukan inisiasi menyusu dini hanya 10% yang mengalami suhu tubuh rendah. Dari hasil pengujian statistik diperoleh hasil dengan Z = -4,243 dan p value = 0,000.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada efektifitas pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap perubahan suhu tubuh bayi baru lahir di klinik Sehati Medan 2019. Diharapkan pada bidan yang melakukan pertolongan persalinan agar memberikan tindakan inisiasi menyusu dini kepada setiap bayi baru lahir untuk mencegah terjadinya hipotermi.
Kata Kunci : Inisiasi Menyusu Dini, Perubahan Suhu Tubuh, Bayi Baru Lahir
Downloads
References
Ekawati H. (2015). Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Bersalin Mitra Husada Desa Pangean Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. J Surya ;7(01).
dr. Ratih Ayu Wulandari, IBCLC., dr. Asti Praborini Sp.A. I. (2018). Anti stres menyusui. kawan pustaka
Wildan HD, Febriana P. (2017).Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Kejadian Hipotermia pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Saintika Medan;11(1):34–8.
Wulan Mulya Pratiwi, S.ST.Keb dan dr. Zuhrah Taufiqa MB. (2017). Diari pintar bunda menyusui dan Mp-asi. pt gramedia, jakarta
Erni hernawati lia kamila. (2017). Buku ajar bidan kegawatdaruratan maternal dan neonatal dengan soal-soal latihan berbasis uji kompetensi nasional. trans info media
Rahmawati N, Jayanti MSD. (2015). Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Peningkatan suhu tubuh bayi baru lahir di bidan praktek mandiri puji lestari mawung trucuk. Involusi J Ilmu Kebidanan (Journal Midwifery Sci ;1(2).
Maryati D, Sujianti & Budiarti T. (2011). Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta Trans Info Media.
Hospita M. (2018). Angka kematian bayi masih tinggi.
Kemenkes RI. (2016). profil kesehatan Indonesia.
Kemenkes RI. (2012). Profil kesehatan Sumatera Utara.
Armi YAY, Susanti EE. (2016). Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir di BPM “Y” Kota Bukittinggi Tahun 2013. J Kesehat. ;4(2).
Zulala NN. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Hipotermi Pada Bayi Baru Lahir. Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta; 2017.
Rina W, Marianingsihth E, Purnamaningrum YE. (2012). Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Perubahan Suhu Bayi Baru Lahir Hari Pertama di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Chaidir R. (2016). Pengaruh Menyusu Dini Terhadap Suhu Bayi Baru Lahir di BPM Padang Panjang :98–107.
Laitupa I. (2011). Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (Imd) Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Ibu Post Partum Dan Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Al_Irsyad. : Available from: http://eprints.umm.ac.id/31751
Saputra NPK. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Waktu Pengeluaran dan Perubahan Warna Mekonium Serta Kejadian Ikterik Fisiologis. J Ilmu Kedokt. 2015;9(2):87–94
.png)
