Motivasi Ibu Untuk Melakukan Kunjungan Ulang Suntik KB 3 Bulan Pada Saat Pandemi Covid-19
DOI:
https://doi.org/10.35890/jkdh.v10i2.172Keywords:
motivasi, KB, Kunjungan UlangAbstract
Motivasi merupakan suatu dorongan atau alasan yang menjadi sebuah dasar ibu untuk melakukan kunjungan ulang suntik pada masa sebelum adanya pandemi covid-19 terdapat 40% orang yang menggunakan suntik KB 3 bulan dan saat ini 39,5% orang yang melakukan kunjungan ulang. Tingginya motivasi pada responden di sebabkan oleh banyak faktor. Pemerintah terus berupaya menurukan angka kunjungan ulang yang tidak tepat waktu dengan memberikan motivasi kepada responden. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi ibu untuk untuk melakukan kunjungan ulang suntik KB 3 bulan pada saat pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu gambaran motivasia ibu untuk melakukan kunjungan ulang suntik KB 3 bulan pada saat pandemi covid-19. Jumlah populasi sebanyak 110 responden dengan teknik pengambilan sempel simple random sampling di dapatkan sempel sebanyak 53 responden, menggunkan instrument kuesioner di laksanakan tanggal 1-20 September 2020 di PMB Nelasari Padila, S.Tr.Keb. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan presentase dan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 53 responden didapatkan 28 (52,8%) responden memiliki motivasi tinggi, 16 (30,2%) responden memiliki motivasi sedang dan 9 (17,0%) memiliki motivasi kurang. Motivasi ibu untuk melakukan kunjungan ulang suntik KB 3 bulan pada saat pandemi covid-19 sangat diperlukan apabila tidak melakukan kunjungan ulang suntik Keluarga berencana dapat meningkatnya angka kehamilan dan jika terjadi kehamilan akan menimbulkan risiko terhadap kesehatan, ekonomi dan permasalahan lainya. Untuk tempatnya sendiri sangat mendukung dan memberikan jaminan keamanan dan kesehatan. Serta meningkatkan kesadaran untuk melakukan kunjungan ulang secara tepat waktu sesuai jadwal yang telah di tentukan.
Motivation is an encouragement or reason that becomes the basis for mothers to make re-injection visits before the Covid-19 pandemic, 40% of people used 3-month family planning injections and currently 39.5% of people are making repeat visits. The high motivation of respondents is caused by many factors. The government continues its efforts to reduce the number of non-timely return visits by providing motivation to respondents. The purpose of this study was to describe the motivation of mothers to make repeat visits to the 3-month family planning injection during the Covid-19 pandemic. This research uses descriptive research. The variable in this study was a single variable, namely a description of the mother's motivation to revisit the 3-month family planning injection at the time of the Covid-19 pandemic. The total population of 110 respondents with simple random sampling sampling technique was obtained as many as 53 respondents, using a questionnaire instrument carried out on 1-20 September 2020 in private practice midwife Nelasari Padila, S.Tr.Keb. Data analysis in this study used percentage and univariate analysis. The results of this study indicate that of the 53 respondents, it was found that 28 (52.8%) respondents had high motivation, 16 (30.2%) respondents had moderate motivation and 9 (17.0%) had less motivation. Motivation for mothers to revisit the 3-month family planning injection during the Covid-19 pandemic is very much needed if you do not re-visit the injection. Family planning can increase the number of pregnancies and if pregnancy occurs it will pose a risk to health, economy and other problems. For the place itself is very supportive and provides security and health guarantees. As well as increasing awareness to make repeat visits in a timely manner according to a predetermined schedule.
Downloads
References
Aqmal, R. (2020). Pendidikan Keluarga Dan Partisipasi Masyarakat Pada Program Keluarga Berencana Di Masa Pandemi Covid-19 Desa Kerandin Kecamatan Lingga Timur Kabupaten Lingga. Tanjak: Journal of Education and Teaching, 1(2), 225–234.
BKKBN. (2020). Dampak Covid-19 terhadap keluarga berencana, kesehatan ibu, dan kekerasan berbasis gender[Internet]. BKKBN. 2020 [cited 15 Agustus 2020]. Available from:https://www.bkkbn.go.id/detailpost/dampak-Covid-19-terhadap keluarga-berencanakesehatan-ibu-dan-kekerasan-berbasis-gender.
BKKBN. (2020). Covid 19 dan Pelayanan KB. Internet available from: http://sumbar.bkkbn.go.id/covid-19-dan-pelayanan-kb/. Diakses pada tanggal: 15 juni 2020
Chandra-Mouli, V., Camacho, A. V., & Michaud, P.-A. (2013). WHO guidelines on preventing early pregnancy and poor reproductive outcomes among adolescents in developing countries. Journal of Adolescent Health, 52(5), 517–522.
Erna. (2019). Solusi Tetap Bisa Ber KB .Jakarta : Rineka Cipta.
Dral, A. A., Tolani, M. R., Smet, E., & van Luijn, A. (2018). Factors influencing male involvement in family planning in Ntchisi district, Malawi–a qualitative study. African Journal of Reproductive Health, 22(4), 35–43.
Gani, N. S., Fitriana, A. D., Sila, A. M., Fitriani, R., Yuliarti, A., Thalib, F., Hermansyah, B., Aslam, M., Sahid, M., & Umar, N. J. (2020). Covid 19 Dalam Bingkai Komunikasi. IAIN Parepare Nusantara Press.
Hartanto, H. (2015). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta. Sinar Harapan.
Herawati, D., Rosyada, D. F., Pratiwi, R. D., & Wigati, E. N. (2020). Family Planning Services by Midwifery of Private Midwifery Practice in Yogyakarta During the Pandemic Period Of Covid-19. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(2), 123–135.
Huitt, W. (2007). Maslow’s hierarchy of needs. Educational Psychology Interactive, 23.
Kapulula, P. K. (2015). The role of men in promoting women’s reproductive and maternal health in a matrilineal marriage system in Malawi: The case of Ntchisi district.
Kemenkes RI. (2020). Panduan pelayanan keluarga berencana dalam masa pandemi Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru. BKKBN. Retrivied: https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/Panduan_Pelayanan_KB_dan_Kespro_Dalam_Situasi_Pandemi_COVID-19.pdf . Diakses pada tanggal 15 Agustus 2020.
Kululanga, L. I., Sundby, J., Chirwa, E., Malata, A., & Maluwa, A. (2012). Barriers to husbands’ involvement in maternal health care in a rural setting in Malawi: a qualitative study. J Res Nurs Midwifery, 1(1), 1–10.
Kusuma, N. (2016). Relationship Between Method and Duration of Contraception Usage to Subjective Health Complaints. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(2), 164–175.
Martaadisoebrata, D., Sastrawinata, S., & Saifuddin, A. B. (2005). Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta: YBPSP.
Mustika. (2020). Menjadi Penggerak Motivasi yang Berkarakter dan Literat Selama BDR saat Pandemi Covid-19. Internet available from: kemdikbud.go.id/detailpost/menjadi-penggerak-motivasi-yang-berkarakter-dan-literat-selama-bdr-saat-pandemi-covid-19. Diakses pada tanggal: 5 Agustus 2020
Myers. (2012). Penurunan Motivasi. Jakarta: Heat Books
Noriani, N. K., Nurtini, N. M., & Indriana, P. R. K. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Akseptor Kb Suntik 3 Bulan Dengan Kepatuhan Kunjungan Ulang Di Bpm Koriawati Tahun 2017. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 3(2), 35–39.
Saragih, E. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Akseptor KB Suntik 3 Bulan Dengan Kepatuhan Kunjungan Ulang Di Poskesdes Desa Pandumaan. Journal of Midwifery Senior, 3(1), 121–125.
Soewondo, P., Sakti, G. M. K., Rahmayanti, N. M., Irawati, D. O., Pujisubekti, R., Sumartono, A. H. I., & Nurfitriyani, M. (2020). Bagaimana Layanan Keluarga Berencana Respons Terhadap Pandemi Covid-19 Di Indonesia: Studi Kasus Di 8 Kabupaten/Kota. Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT) IAKMI.
Speizer, I. S. (2006). Using strength of fertility motivations to identify family planning program strategies. International Family Planning Perspectives, 185–191.
Sudrajat, A. (2008). Teori-teori Motivasi. Tersedia Juga Dalam Http://Akhmadsudrajat. Wordpress. Com/2008/02/06/Teori-Teori-Motivasi/[Diakses Di Bandung: 9 Oktober 2012].