DETERMINAN USIA DAN WILAYAH TEMPAT TINGGAL TERAHADAP RUJUKAN PADA PERSALINAN DENGAN KOMPLIKASI di INDONESIA

  • Luh Nik Universitas Pendidikan Ganesha
DOI: https://doi.org/10.35890/jkdh.v10i1.175 Abstract Views: 725 | PDF Downloads: 1331

Downloads

Download data is not yet available.
  
Keywords: Umur, Wilayah tempat tinggal, rujukan

Abstract

Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan. Di dunia dalam setiap hari terdapat sekitar 830 ibu (di Indonesia 38 ibu, berdasarkan AKI 305/100.000 KH) meninggal akibat penyakit/komplikasi terkait kehamilan dan persalinan. Rujukan masih menjadi salah satu faktor utama dalam upaya penurunan kmatian dan kesakitan ibu. Tujuan Penelitian untuk mengetahui determmiinan umur dan wilayah tempat tinggal terhadap rujukan pada persalinan dengan komplikasi. Sampel dalam penelitian ini adalah individu Riskesdas 2018 yaitu perempuan usia   10–54 tahun berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yang mengalami komplikasi  persalinan. Analisis yang dilakukan adalah analisis lanjut hasil Riskesdas 2018. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi square. Sekitar 43% ibu bersalin yang mengalami komplikasi belum melakukan rujukan. Umur dan wilayah tempat tinggal memiliki hubungan yang bermakna dengan rujukan pada persalinan dengan komplikasi dengan nilai X2 < 0,05. Dengan mengetahui faktor penyebab hambatan rujukan persalinan diharapkan dapat memberi gambaran rujukan persalinan dengan komplikasi.

References

[1] Kemenkes RI, Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile 2018]. 2019.
[2] World Health Organization, “WORLD HEALTH STATISTICS - MONITORING HEALTH FOR THE SDGs,” World Heal. Organ., p. 1.121, 2016.
[3] SDKI, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik, & Kementerian Kesehatan Indonesia. 2017.
[4] H. S. Merali et al., “Audit-identified avoidable factors in maternal and perinatal deaths in low resource settings: A systematic review,” BMC Pregnancy Childbirth, vol. 14, no. 1, 2014.
[5] E. L. Achadi, “Kematian Maternal dan Neonatal di Indonesia,” Rakerkernas 2019, pp. 1–47, 2019.
[6] Kementerian Kesehatan RI, “Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018,” Riset Kesehatan Dasar 2018. pp. 182–183, 2018.
[7] J. C. of I. A. of S. and U. S. N. A. of Sciences, Reducing Maternal and Neonatal Mortality in Indonesia Development, Security, and Cooperation Policy and Global Affairs. 2013.
[8] R. Wahyuni and S. Rohani, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan Preterm,” J. Aisyah J. Ilmu Kesehat., vol. 2, no. 1, pp. 61–68, 2017.
[9] K. Sabatini and T. Inayah, “Determinants of Delivery Complications in Ever-Married Women among 15-49 Years Old in Banten Province , 2007,” J. Kesehat. Reproduksi, vol. 3, no. 1 : April, pp. 38–45, 2013.
[10] Y. Berhan and A. Berhan, “Review for Persistently High Maternal and Perinatal Mortalities in Ethiopia : Part II-Socio-Economic and Cultural Factors,” Ethiop J Heal. Sci, no. Special Issue, pp. 119–136, 2014.
[11] Zulhadi, L. Trisnantoro, and S. N. Zaenab, “Problem dan Tantangan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Dalam Mendukung Sistem Rujukan Maternal di Kabupaten Karimun Provinsi Kepri Tahun 2012,” J. Kebijak. Kesehat. Indones., vol. 02, no. 04, pp. 189–201, 2013.
[12] M. Eskandari, A. Abbaszadeh, and F. Borhani, “Barriers of referral system to health care provision in rural societies in iran.,” J. caring Sci., vol. 2, no. 3, pp. 229–36, 2013.
[13] A. Jammeh, J. Sundby, and S. Vangen, “Barriers to Emergency Obstetric Care Services in Perinatal Deaths in Rural Gambia: A Qualitative In-Depth Interview Study,” ISRN Obstet. Gynecol., vol. 2011, pp. 1–10, 2011.
[14] S. P. Munjanja, T. Magure, and G. Kandawasvika, “Geographical Access, Transport and Referral Systems,” Matern. Perinat. Heal. Dev. Ctries., pp. 139–154, 2012.
Published
2021-04-09
How to Cite
Luh Nik. (2021). DETERMINAN USIA DAN WILAYAH TEMPAT TINGGAL TERAHADAP RUJUKAN PADA PERSALINAN DENGAN KOMPLIKASI di INDONESIA. JURNAL KEBIDANAN, 10(1), 54-58. https://doi.org/10.35890/jkdh.v10i1.175