Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Pemilihan Pelayanan Kesehatan Maternal

Authors

  • Lely Khulafa'ur Rosidah Akademi Kebidanan Dharma Husada Kediri
  • Rahma Novita Asdary Akademi Kebidanan Dharma Husada Kediri

DOI:

https://doi.org/10.35890/jkdh.v10i2.215

Keywords:

Sosial ekonomi, Jaminan Kesehatan Nasional, Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Abstract

Latar belakang

Menurut statistik WHO, Angka kematian ibu (AKI) di negara-negara maju diperkirakan 12/100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah  adalah 239/100.000 kelahiran hidup. 99% dari semua kematian ibu diperkirakan terjadi di negara berkembang, padahal penyebab kematian dapat dicegah dengan kebijakan yang tepat mengingat tujuan Sustainable Development Goals salah satunya adalah menurunkan AKI. Penelitian ini mengevaluasi status sosial ekonomi berdasarkan keanggotaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terhadap pemilihan layanan kesehatan maternal.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)  2017. Data ini digunakan untuk menilai proporsi status ekonomi dan keanggotaan JKN dan untuk mengukur hubungan keduanya dengan persalinan di Fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), dan persalinan oleh tenaga terampil serta PNC oleh tenaga terampil. Analisis menggunakan R software version 3.6.3. dan melakukan Propensity Score Matching (PSM) untuk mengurangi bias seleksi mandiri dengan menyeimbangkan variabel yang diamati antara kelompok responden berdasarkan status ekonomi dengan dan tanpa JKN.

Hasil

Dari 5429 responden, 20.2% adalah penduduk sangat miskin, 20.9% penduduk miskin, 19.9% menengah, 20.8% kaya, dan 18.2% sangat kaya. Di antara penduduk tersebut, 61.4% memiliki keanggotaan JKN. Kesenjangan substansial dalam pemanfaatan layanan kesehatan maternal antara kelompok sangat miskin dan sangat kaya masih ada terutama memilih Fasyankes untuk proses persalinan sebesar 38 poin lebih rendah untuk kelompok sangat miskin (58,5%) dibandingkan dengan kelompok sangat kaya (96,9%) pada wanita yang memiliki keanggotaan JKN.

Simpulan

Pemilihan Fasyankes untuk proses persalinan cenderung dilakukan oleh kelompok sangat kaya dibandingan oleh kelompok sangat miskin walaupun tercakup dalam keanggotaan JKN. Temuan ini konsisten dengan teori ekonomi bahwa cakupan asuransi kesehatan dapat mengurangi hambatan keuangan untuk perawatan dan meningkatkan penyerapan layanan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] A. D. Laksono, R. Rukmini, and R. D. Wulandari, “Regional disparities in antenatal care utilization in Indonesia,” PLoS One, vol. 15, no. 2, pp. 1–13, 2016, doi: 10.1371/journal.pone.0224006.
[2] United Nation, “The Sustainable Development Goals Report 2021,” New York, 2021. doi: 10.29171/azu_acku_pamphlet_k3240_s878_2016.
[3] WHO, “Trends in maternal mortality: 1990 to 2015: estimates by WHO, UNICEF, UNFPA, World Bank Group and the United Nations Population Division,” Geneva, 2016.
[4] WHO, “THE GLOBAL HEALTH OBSERVATORY - Explore a world of health data.” https://www.who.int/data/gho/indicator-metadata-registry/imr-details/26.
[5] A. Lindquist, M. Knight, and J. J. Kurinczuk, “Variation in severe maternal morbidity according to socioeconomic position: a UK national case–control study,” BMJ Open, vol. 3, no. 6, p. e002742, 2013.
[6] J. Novignon, B. Ofori, K. G. Tabiri, and M. H. Pulok, “Socioeconomic inequalities in maternal health care utilization in Ghana,” Int. J. Equity Health, vol. 18, no. 1, pp. 1–11, 2019.
[7] A. B. Patel et al., “Development of the Global Network for Women’s and Children’s Health Research’s socioeconomic status index for use in the network’s sites in low and lower middle-income countries.,” Reprod. Health, vol. 17, no. Suppl 3, p. 193, Dec. 2020, doi: 10.1186/s12978-020-01034-2.
[8] S. Indonesia, M. of H.- Kemenkes, and ICF, “Indonesia Demographic and Health Survey 2017.” BKKBN, BPS, Kemenkes, and ICF, Jakarta, Indonesia, 2018, [Online]. Available: http://dhsprogram.com/pubs/pdf/FR342/FR342.pdf.
[9] R. I. Kemenskes, “Laporan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas).” Jakarta, 2016.
[10] N. U. Z. Gardezi, “Public health insurance and birth outcomes: evidence from Punjab, Pakistan.,” Health Policy Plan., vol. 36, no. 1, pp. 1–13, Mar. 2021, doi: 10.1093/heapol/czaa115.
[11] W. Zeng, G. Li, H. Ahn, H. T. H. Nguyen, D. S. Shepard, and D. Nair, “Cost-effectiveness of health systems strengthening interventions in improving maternal and child health in low- and middle-income countries: a systematic review.,” Health Policy Plan., vol. 33, no. 2, pp. 283–297, Mar. 2018, doi: 10.1093/heapol/czx172.
[12] A. B. Comfort, L. A. Peterson, and L. E. Hatt, “Effect of health insurance on the use and provision of maternal health services and maternal and neonatal health outcomes: a systematic review.,” J. Health. Popul. Nutr., vol. 31, no. 4 Suppl 2, pp. 81–105, Dec. 2013.
[13] C. E. Phelps, Health economics. Routledge, 2017.
[14] W. Bank, World development indicators 2014. The World Bank, 2014.
[15] T. Ganchimeg et al., “Pregnancy and childbirth outcomes among adolescent mothers: a World Health Organization multicountry study.,” BJOG, vol. 121 Suppl 1, pp. 40–48, Mar. 2014, doi: 10.1111/1471-0528.12630.
[16] J. V. de O. Franchi, S. M. Pelloso, R. A. P. Ferrari, and A. A. M. Cardelli, “Access to care during labor and delivery and safety to maternal health.,” Rev. Lat. Am. Enfermagem, vol. 28, p. e3292, 2020, doi: 10.1590/1518-8345.3470.3292.

Downloads

Published

2021-10-07

How to Cite

Lely Khulafa’ur Rosidah, & Novita Asdary, R. . (2021). Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Pemilihan Pelayanan Kesehatan Maternal. JURNAL KEBIDANAN, 10(2), 70–77. https://doi.org/10.35890/jkdh.v10i2.215