Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan Penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari Ibu ke Anak (PPIA) Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan (Desa Gampeng Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri)

  • Aprilia Nurtikasari akademi kebidanan dharma husada
  • Rafika Soraya akademi kebidanan dharma husada
DOI: https://doi.org/10.35890/jkdh.v6i2.37 Abstract Views: 958 | PDF Downloads: 586

Downloads

Download data is not yet available.
  
Keywords: perbedaan, pengetahuan, ibu hamil, PPIA, penyuluhan

Abstract

Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) atau Prevention of Mother-to Child Transmission (PMTCT) merupakan bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Indonesia serta Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Layanan PPIA diintegrasikan dengan paket layanan KIA, Keluarga Berencana (KB), kesehatan reproduksi, dan kesehatan remaja di setiap jenjang pelayanan kesehatan dalam strategi Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) HIV-AIDS dan IMS. Upaya Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2004, khususnya di daerah dengan tingkat epidemi HIV tinggi. Program PPIA juga telah dilaksanakan oleh beberapa lembaga masyarakat khususnya untuk penjangkauan dan perluasan akses layanan bagi masyarakat. Agar penularan HIV dari ibu ke anak dapat dikendalikan, diperlukan peningkatan akses program dan pelayanan PPIA yang diintegrasikan ke dalam kegiatan  pelayanan KIA, KB, serta kesehatan remaja di setiap jenjang fasilitas layanan kesehatan dasar dan rujukan.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan pra-eksperimental, dimana jenis rancangannya yaitu pra-pasca tes dalam satu kelompok (One-group pra-post test design). Subjek penelitian ini adalah ibu hamil di Desa Gampeng Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri berjumlah 35 responden.

Hasil penelitian ini didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang PPIA sebelum penyuluhan menunjukkan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 16 responden (46%). Sedangkan pengetahuan ibu hamil tentang PPIA sesudah penyuluhan menunjukkan pengetahuan baik yaitu sebanyak 28 responden (80%). Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Match Pair Test  menunjukkan hasil Z sebesar -4.689 dengan tingkat signifikan α sebesar 0,000 (2-tailed) (atau p value = 0,000 < 0,05) maka H1 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang PPIA sebelum dan sesudah diberi penyuluhan.

Simpulan dari penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan ibu hamil tentang PPIA sebelum dan sesudah diberi penyuluhan oleh peneliti.

 

 

References

Kemenkes RI. 2012. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA. Kemenkes RI
Sofiyanti, Ida. 2016. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu hamil Terhadap Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak, Diploma IV. Semarang : Universitas Ngudi Waluyo Semarang
UNAIDS Update. 2016. Global AIDS Update 2016. www.unaids.org. Diakses pada tanggal 16 April 2017
Spiritia. 2016. Laporan Situasi Perkembangan HIV/AIDS dan PIMS s.d Maret 2016. http://spiritia.or.id. Diakses pada tanggal 16 April 2017
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. 2016. Sebanyak 170 Ibu Hamil di Jatim Positif HIV. http://kominfo.jatimprov.go.id. Diakses pada tanggal 16 April 2017
Nursalam, et al.2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika
Sugiyono. 2017. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabet
Notoatmodjo, 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Lestari, Titik. 2015. Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Published
2019-03-25
How to Cite
NurtikasariA., & SorayaR. (2019). Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pencegahan Penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari Ibu ke Anak (PPIA) Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan (Desa Gampeng Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri). JURNAL KEBIDANAN, 6(2), 94-99. https://doi.org/10.35890/jkdh.v6i2.37