GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DENGAN PREEKLAMPSIA (Di RS Aura Syifa Kabupaten Kediri bulan Februari – April tahun 2016)

  • Widya Kusumawati akademi kebidanan dharma husada
  • aida Ratna Wijayanti akademi kebidanan dharma husada
DOI: https://doi.org/10.35890/jkdh.v6i2.43 Abstract Views: 1313 | PDF Downloads: 8718

Downloads

Download data is not yet available.
  
Keywords: Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia.

Abstract

Preeklampsia merupakan sekumpulan gejala yang muncul selama kehamilan dengan usia lebih dari 20 minggu dengan tanda-tanda hipertensi, oedema, dan proteinuria. Penyebab preeklampsia belum diketahui, dan masih merupakan disease of theory. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu bersalin.

Desain penelitian adalah deskriptif, populasi semua ibu bersalin dengan preeklampsia sebanyak 43 ibu bersalin, menggunakan teknik total sampling, variabel dalam penelitian ini variabel tunggal yaitu faktor-faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu bersalin dengan preeklampsia. Pengumpulan data menggunakan rekam medik pada bulan Februari – April 2016, pengolahan data dengan menggunakan editing, coding, scoring, dan tabulating, kemudian data dianalisa menggunakan prosentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu bersalin dengan preeklampsia berdasarkan jumlah paritas (primigravida sejumlah 19%, multigravida 81%), usia (< 20 sejumlah 7%, 20-35 sejumlah 56%, > 35 sejumlah 37%), faktor lain (distensia rahim berlebihan sejumlah 17%, hipertensi kronis sejumlah 2%, riwayat preeklampsia sejumlah 14%, dan tidak ada faktor sejumlah 67%).

Kesimpulan dari hasil penelitian ini faktor-faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu bersalin dengan preeklampsia berdasarkan paritas tertinggi  multigravida, usia tertinggi pada rentang 20-35 tahun, dan faktor lain karena distensia rahim berlebihan, hipertensi kronis serta riwayat preeklampsia.

Risiko preeklampsia pada ibu bersalin dari berbagai faktor tersebut dapat dijadikan gambaran oleh tenaga kesehatan untuk memberikan informasi kepada ibu-ibu hamil dan lebih mengutamakan pada antenatal care sedini mungkin untuk mendeteksi preeklampsia.

 

 

References

Denantika O, Serudji J, Revilla Gusti Hubungan Status Gravida Ibu Terhadap Kejadian Preeklamsia di Fakultas Kedokteran Andalas Padang . Jurnal andalas. Vol 4 No. 1 Februari 2015 hal 212-213.
Hidayat, AAA. 2012. Riset Keperwatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.
JNPK-KR, 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Tim Revisi.
Lubis, NL, 2013. Psikologi Kespro Wanita Dan Perkembangan Reproduksinya. Jakarta : Kencana Perdana Media Group.
Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB. Jakarta : EGC.
Marmi,et al. 2015. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo, S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
________, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursal, Tamela, Fitrayeni Faktor Risiko Preeklampsia Pada Ibu Hamil Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, Vol. 10, No. 1Oktober 2015 - Maret hal. 38-44.
Nursalam, 2013. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Padila, 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
________, 2015. Asuhan Keperawatan Maternitas II.Yogyakarta: Nuha Medika.
Purwaningsih, 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika.
Pratiwi, CS, 2013.Faktor Resiko Ibu Hamil. Yogyakarta. Prodi DIII Kebidanan STIKES ‘ Aisyiyah.
Prawirohardjo,S,2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
________,2013. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Radjamuda N, Montolalu A. Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Poli Klinik Obs-Gin Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Kota Manado. Jurnal Ilmiah Bidan. Vol. 2 No.1. Januari – Juni 2014.

Rakorpok Kementrian Kesehatan Ri, 2015. Kesehatan Dalam KerangkaSustainable Development Goals (SDGs). Jakarta.
Rukiah, A, et al. 2009. Asuhan Kebidanan II Persalinan. Jakarta: Trans Info Media.
Sabarguan, 2008. Karya Tulis Ilmiah Untuk Mahasiswa D3 Kebidanan. Jakarta : Anggota IKAPI.
Sastroasmoro,2008. Dasar-dasar metode penelitian klinis. Jakarta: CV Sugeng Sefa.
Sofian, A. 2013. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta EGC.
Sugiono,2012. Stastitika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Varney,H,2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Wulandari, E, Wijayanti,2014. Jurnal Keperawatan, Vol 1, No.1.
Yogi ED , Haryanto, Sonbay E. Hubungan Antara Usia Dengan Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di Poli KIA RSUD Kefamenanuka Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014 hal 10-19.
Noveliza.2012.Grandemultipara.https://midwiferyfonynoveliza.wordpress.com/2012/06/29/grandemultipara. [akses 22 Mei 2016].
Salwa.2016.Hubungan Diabetus Melitus Dengan Preeklampsia. http;//www.diabetics1.com/2016/03/hubungan-diabetes-dengan-preeklampsia. [Akses 18 Mei 2016].
Suwanti, Edi Prasetyo Wibowo, & Nur Aini Safitri. (2012) Hubungan Tekanan Darah Dan Paritas Dengan Kejadian Preklampsia Di Ruang Bersalin RSUP NTB Tahun 2012. Media Bina Ilmiah . Volume 8, No. 1, Februari 2014. ISSN No. 1978-3787. Pp 25-30.
Published
2019-03-25
How to Cite
KusumawatiW., & Wijayanti aida R. (2019). GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DENGAN PREEKLAMPSIA (Di RS Aura Syifa Kabupaten Kediri bulan Februari – April tahun 2016). JURNAL KEBIDANAN, 6(2), 139-146. https://doi.org/10.35890/jkdh.v6i2.43