HUBUNGAN PERSALINAN SEKSIO SESAREA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA IBU BERSALIN (Di RS Aura Syifa Kabupaten Kediri Bulan Maret Tahun 2016)

  • WIDYA KUSUMAWATI akademi kebidanan dharma husada
  • LELY DWI JAYANTI akademi kebidanan dharma husada kediri
DOI: https://doi.org/10.35890/jkdh.v5i2.73 Abstract Views: 837 | PDF Downloads: 299

Downloads

Download data is not yet available.
  
Keywords: Persalinan Seksio Sesarea, Ibu Bersalin, Bayi Baru Lahir, asfiksia

Abstract

Persalinan seksio sesarea adalah salah satu penyebab kematian maternal dan merupakan faktor resiko terjadinya asfiksia neonatorum.Asfiksia terjadi tanpa didahului gejala dan tanda gawat janin, hal ini disebabkan karena bayi prematur, persalinan dengan tindakan, salah satunya adalah seksio sesarea.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persalinan seksio sesarea dengan kejadian asfiksia neonatorum.

Rancangan penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan retrospektif.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dan bayi yang dilahirkan sebanyak 291 responden dengan jumlah sampel 291 responden. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah persalinan seksio sesarea dan variabel dependen adalah asfiksia neonatorum. Pengumpulan data dengan rekam medik bulan Maret tahun 2016, pengolahan data dengan menggunakan editing, coding, scoring, dan tabulating. Kemudian dianalisa dengan uji statistik chi kuadrat.

     Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persalinan seksio sesarea sebanyak 118 ibu bersalin (40,5%) dan kasus bayi dengan asfiksia sebanyak 109 bayi (37,4%). Dari uji chi square didapatkan ρ value = 0,587 (dengan derajat kemaknaan ρ > 0,05) sehingga ρ value = 0,587 > 0,05, maka H1 ditolak artinya dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara persalinan seksio sesarea dengan kejadian asfiksia neonatorum pada ibu bersalin di RS Aura Syifa Kabupaten Kediri.

Petugas kesehatan, khususnya bidan sebagai ujung tombak pada pelayanan kesehatan ibu dan anak, harus dapat mendeteksi secara dini adanya komplikasi dalam kehamilan dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sehingga dapat mendeteksi secara dini adanya kasus gawat darurat sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

 

 

 

References

Jovany, M., 2012.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Ibu Dilakukan Seksio Sesarea Yang Kedua. Mahasiswa Sarjana Keperawatan, Program Studi Keperawatan. Depok : Universitas Indonesia.

Manuaba, Ida Bagus. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB.Jakarta : EGC.

Mulastin.2014. Hubungan Jenis Persalinan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSIA Kumala Siwi Pencangaan Jepara.Jurnal Kesehatan dan Budaya Vol. 7.No.2.

Murti, Bisma. 2013. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika

Oxorn, Henry & William R. Forte.2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan.Yogyakarta : CV. Andi offset.

Padila. 2015. Asuhan Keperawatan Maternitas II. Yogyakarta : NuhaMedika.

Sumelung.V; dkk. 2014. Faktor-faktor Yang Berperan Meningkatnya Angka Kejadian Seksio sesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Liun Kendage Tahuna Vol. 2. No. 1 hal 2.

Varney, Helen; dkk. 2007. Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta : EGC.

Divisi Mutu PKMK FK UGM. 2013.Indonesia Gagal Mencapai MDG 4 dan 5 : What next?[Online] http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/19-headline/369[Diakses Maret 2016].
Published
2019-04-09
How to Cite
KUSUMAWATIW., & DWI JAYANTIL. (2019). HUBUNGAN PERSALINAN SEKSIO SESAREA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA IBU BERSALIN (Di RS Aura Syifa Kabupaten Kediri Bulan Maret Tahun 2016). JURNAL KEBIDANAN, 5(2), 87-93. https://doi.org/10.35890/jkdh.v5i2.73